Selasa, 31 Mei 2011

Hubungan Menulis Dengan Berbicara


Menulis dan berbicara keduanya merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat aktif-produktif. Artinya, penulis dan pembicara berperan sebagai penyampai atau pengirim pesan kepada pihak lain.Keduanya harus mengambil sejumlah keputusan berkaitan dengan topik,tujuan,jenis informasi yang akan disampaikan,serta cara penyampainnya sesuai dengan kondisi sasaran (pembaca atau pendengar) dan corak teksnya (eksposisi, deskripsi,narasi,argumentasi,dan persuasi). Kalaupun ada perbedaan, hal itu lebih disebabkan oleh  perbedaan kecaraan dan medianya.


Aspek Pembeda
Berbicara
Menulis
Kecaraan
  1. Komunkasi terjadi secara langsung, pembicara dan penyimak bersemuka (berhadapan)
  2. Pembicara tampil langsung dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
  3. Tanggapan penyimak (paham/tidak paham, suka/tidak suka) dapat ditangkap secara langsung saat itu juga.
  4. Berdasarkan tanggapan itu, epmbicara secara langsung dapat segera mengubah  atau memperbaiki pembicaraannya
  1. Komunikasi terjadi tidak secara langsung, penulis dan pebaca tersekat ruang dan waktu,
  2. Penulis tampil setelah tulisannya dianggap siap. Dia memiliki waktu  yang cukup leluasa untuk menyiapkan tulisan sebaik-baiknya.
  3. Tanggapan pembaca terhadap tulisannya tidak dapat diperoleh seketika
  4. Penulis tidak dapat memperbaiki kekurangan atau kesalahan tulisan yang telah dipublikasikan dengan cepat.
Media
  1. Pembicara mengungkapkan pesannya secara lisan.
  2. Dalam berbicara, unsur nonverbal seperti suara, mimik, pandangan, dan gerak dapat secara langsung digunakan memperjelas, mempertegas, dan menarik perhatian penyimak.
  1. Penulis menyampaikan pesannya secara tertulis
  2. Dalam menulis, penulis hanya dapat menggunalan gambar atau illustrasi, gaya dan racikan bahasa, serta kaidah penulisan untuk memperjelas, mempertegas, an menarik perhatian penbaca





             Produktivitas dan mutu karya tulis seorang dosen mencerminkan mutunya sebagai dosen yang mampu menjalankan fungsi keilmuan, bukan sekedar mengajar. Pada gilirannya, kinerja dosen yang banyak membaca, menulis dan meneliti, akan berbeda dengan mereka yang hanya membaca kemudian mengajar. Dalam mengajar, tipe dosen yang pertama akan lebih kaya.karena mereka telah memperlakukan ilmu, baik sebagai proses maupun produk. Mereka tidak kehilangan akal dalam mengajar atau membimbing mahasiswa karena tersedia banyak referensi dalam pikirannya. Di pihak lain tipe dosen yang kedua hanya memperlakukan ilmu sebagai produk,sehingga cara mengajarnya akan kering.
             Kegiatan keilmuan yang dimaksud di sini meliputi salah satu dari empat kegiatan yaitu penelitian, pengkajian, pengkomunikasian hasil penelitian dan aplikasi hasil ke dalam praktik. Keempat kegiatan ini terlibat usaha memahami, memecahkan dan menemukan sesuatupetunjuk pemecahan. Masalah kegiatan keilmuan ini memerlukan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam rangka menjelaskan dan menjawab masalah masalah keilmuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar