Rabu, 01 Juni 2011

Kedudukan Dan Sejarah Bahasa Indonesia

1.1. Bahasa, Dialek dan Idiolek
-     Bahasa adalah bunyi ujaran yang keluar dari alat ucap manusia yang mempunyai makna. Bentuk Bahasa ada tiga yaitu :
1.  bahasa lisan
2.  bahasa tulis
3.  bahasa isyarat
-    Dialek adalah ciri-ciri suatu kelompok dalam berbahasa.
-    Idiolek adalah ciri-ciri seseorang dalam berbahasa
1.2. Fungsi dan tujuan berbahasa
Fungsi utama bahasa adalah bahasa sebagai alat komunikasi sedangkan tujuan berbahasa adalah:
1.  tujuan praktis
2.  tujuan artistik
3.  tujuan filologis


1.3  Kedudukan Bahasa Indonesia
1.   Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional
a.   sebagai lambang kebanggaan nasional
b.   sebagai lambang identitas nasional
c.   sebagai alat pemersatu berbagai suku yang ada di Indonesia.
2.   Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara
a.  sebagai bahasa resmi negara
b.  sebagai alat perhubungan tingkat nasional
c.  sebagai pengantar di lembaga pendidikan
d.  sebagai alat pengembangan kebudayaan dan pemantaatan IPTEK
3.  Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dikatakan dalam UUD 1945 bab XV pasal 36
1.4.  Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
        1.4.1   Bahasa-bahasa Austronesia
Bahasa-bahasa di nusantara termasuk rumpun bahasa Austronesia. Bahasa Austronesia dipakai oleh penduduk yang ada dipulau-pulau yang terbentang dari pulau Taiwan (Formosa) di sebelah utara sampai Selandia Baru di sebelah selatan dari pulau Madagaskar di sebelah barat sampai pulau Pas(Paskah) di sebelah timur.
Bahasa Austronesia dibagi dua yaitu: Austronesia Barat (Nusantara) dan Austronesia Timur (Oceania). Austronesia Timur dibagi menjadi:
a. bahasa-bahasa di Polynesia
b. bahasa-bahasa di Melanisia
c.  bahasa-bahasa di Mikronesia
Sedangkan Austronesia Barat di bagi menjadi:
a.  bahasa di Formosa yaitu bahasa Tavorlang dan Singkang
b. bahasa di Filipina yaitu Tagalok, Ibanak, Sangir, dan Talaud.
c.  bahasa Nusantara meliputi:
1.  di Sumatra: Melayu, Batak, Aceh, Lampung, dan Nias
2.  di Jawa Madura : Sunda, Jawa, dan Madura
3. di Bali, Sumbawa, dan Nusa Tenggara,: Bali, Sasak, Sumbawa, Bima, Sumba, Roti, dan Timor
4.  di Kalimantan : Banjar dan Dayak '
5.  di Sulawesi: Tanulu, Tonsea, Tondano, Toraja, Bugis, dan Gorontalo
6.  di Maluku : bahasa Am, banda, dan Aru

        1.4.2   Sebab-sebab bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia
a.  Bahasa melayu sudah menjadi lingua franca di Indonesia
b.   Bahasa melayu telah digunakan sebagai pengantar dalam buku-buku pendidikan yang tersebar di Indonesia
c.   Bahasa Melayu bersifat demokratis
d. Bahasa Melayu telah bahyak digunakan pada prasasti, misalnya Kedukan Bukit, Talang Tuo, dan Kota Kapur.
1.4.3  Perkembangan Bahasa Indonesia sebelum Masa Kolonial
a.  Ditemukan prasasti di kedukan Bukit tahun 663 Talang Tuo, Kota Kapur tahun 688,
Karang Birahi tahun 688.
b. Ditemukan di Minje Tujoh berangka ,1380, prasasti berisi syair tertua dalam bahasa Melayu.
c.  Banyaknya dialek di Nusantara d. Banyaknya dogeng, hikayat pada waktuitu.
1.4.4  Perkembangan Bahasa Indonesia Pada Masa Kolonial
a.   Pada tahun 1522 tersusun daftar kata karya Pigafetta.     .
b.   Tahun 1871 pemerintah kolonial mengeluarkan surat keputusan K.B. 1871 No.104 berisi bahwa pengajaran di sekolah-sekolah bumi putra diberikan dalam bahasa daerah jika tidak dipakai bahasa Melayu.
c.   Tahun 1901 ejaan bahasa Melayu pertama disusun oleh Ch. Van Ophuysen.
1.4.5  Perkembangan Bahasa pada Masa Pergerakan
a.   Tahun 1908 berdiri Commise Voor de Volkslectur (Taman Bacaan Rakyat) diketuai Dr. GAJ, Hazeu
b.   Tahun 1917 berdiri Balai Pustaka sebagai pengganti Taman Bacaan Rakyat.
c.   Tanggal 28 Oktober 1928 diadakan Kongres Pemuda Indonesia yang memutuskan bahasa Melayu dijadikan bahasa Indonesia sekaligus menjadi bahasa persatuan.
d.   Tahun 1938 di adakan konggres bahasa Indonesia pertama di Solo.

1.4.6  Perkembangan Bahasa Indonesia Sesudah Kemerdekaan
a.   Tanggal 17 Agustus bahasa Indonesia ditetapkan menjadi bahasa Negara di negara Indonesia, UUD 1945BabXVpasal36.
b.   Tanggal 19 Maret 1947 ejaan Van Ophuysen diganti dengan ejaan Soewandi atau Republik.
c.   Tanggal 29 Oktober 1954 - Kongres Bahasa II di Medan d. Tanggal 17 Agustus 1972 - mulai berlakunya EYD.
e.   Tanggal 31 Agustus 1975 diresmikan penggunaan Pedoman Umum Ejaan Yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah.
f.    Tanggal 28 Oktober 1978-4 November 1978-KBI III di Jakarta,
g.   Tanggal 22 Oktober 1983-KBIIV di Jakarta
h.   Tahun 1988-KBI Vdi Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar