Kamis, 28 Juli 2011

Guru di AS Mengaku Ditekan Agar Curang dalam Ujian


Hanna Meinita
Kamis, 28 Juli 2011 18:10 wib
MICHIGAN – Sebanyak 900 ratus guru yang mengajar di sekolah negeri di negara bagian Michigan, Amerika Serikat mengaku ditekan agar melakukan kecurangan pada tes standar negara bagian siswa mereka.
Menurut para guru, tekanan diberikan oleh kepala sekolah, orangtua siswa atau orang lain. Tujuan utama tekanan ini adalah untuk mengubah nilai agar sesuai tes standar negara bagian.

Fakta ini berdasarkan survei yang dilakukan lembaga Free Press atas para guru di Michigan. Jika sekolah tidak memenuhi standar, tekanan yang diberikan lebih besar. Sebanyak 50 persen guru mengaku ditekan untuk mengubah nilai dan 46 persen mengatakan masalahnya adalah untuk menyontek saat tes.


Umumnya, para guru mengubah jawaban siswa yang salah selama tes. Selain itu, para guru juga melakukan kecurangan dengan metode lain seperti menulis kalimat bantuan dari tes guna diajarkan kepada siswa tahun berikutnya dan menggunakan informasi yang ada di papan buletin.

Free Press melakukan survei atas 3.000 guru selama Mei dan Juni. Survei dilakukan setelah Free Press melaporkan dugaan ‘perbaikan’ nilai di satu sekolah di Detroit. Selain itu, Free Press juga menemukan dugaan kecurangan dalam tes standar negara bagian di 30 sekolah. Kecurigaan tersebut berdasarkan fakta bahwa sekolah ini mampu meningkatkan performanya hanya dalam waktu satu tahun.

Guru di satu sekolah yang dicurigai Free Press adalah Sekolah Dasar Marshall di Detroit. Salah satu guru, Vickie Orr-Gale menyatakan, tidak tahu tentang kecurangan yang terjadi di sekolahnya. Namun, yang dia ketahui adalah tekanan agar sekolah mencapai nilai tinggi saat tes umumnya membuat para guru menipu, membuat skandal, dan perbuatan immoral. Demikian seperti dikutip dari Freep, Kamis (28/7/2011).


Hasil survei ini dipaparkan di tengah rencana perubahan yang akan dilakukan negara bagian ini untuk menilai siswa. Rencananya pada 2013, guru akan dievaluasi berdasarkan kemajuan siswa dalam ujian. Dan ujian ini yang akan menjadi indikator kemajuan siswa.

Berdasarkan hukum negara bagian terbaru, pada 2013, kemajuan siswa dan skor tes ujian nasional menyumbang 25 persen evaluasi guru. Besaran persentase akan meningkat menjadi 50 persen pada 2015.
(rhs/Okezone)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar